Kamis, 21 Juli 2011

Anggota Keluarga Baru Yang Kocak


Sudah hampir sebulan lamanya si Kabul berada di tengah-tengah kami. Awalnya aku pesimis dan sedikit tidak tenang, mengingat rumah mungil yang ku tempati sudah terisi penuh. Ketika awal dia datang, aku berharap dia hanya bertamu beberapa hari. Bukan karena pelit ya. . . tapi mengingat, menimbang, menakar, dan mengukur, pola makan kami yang senen kemis, sangat riskan pabila anak seusia dia mengalaminya juga. Namun, setelah 2 sampai 3 hari dia menghabiskan harinya bersama kami, aku merasa justru lebih senang karena ada yang bisa mencairkan suasana setiap saat. Pembawaannya yang kocak, lucu, menggemaskan, sedikit jahil, selalu ingin tahu, penakut dengan suasana gelap, selalu bisa membuat kami tertawa.

Ashabul Kahfi alias Kabul
Namanya lengkapnya adalah Ashabul Kahfi, panggilannya Asbul. Tapi ntah mengapa di rumah malah nama Kabul yang lekat dengannya. Sekarang dia baru kelas 1 SMP IT Nurul Ilmi. Dia yang berasal dari daerah Batu Penyabung, Sarolangun, belum begitu fasih berbahasa Indonesia atau bahasa Jambi. Itulah yang membuat kami sering tertawa, karena aksen dusun-nya masih lekat banget. hehehe ^_^. Kadang salah satu dari kami yang gemes melihat tingkahnya sedikit mengusili, maka dengan spontan akan keluar ujaran dari daerahnya yang unik: ngapooouuuwwww. . . kalau sudah itu, pasti semuanya pada tertawa. hahahaha :D

Sudah beberapa hari ini dia selalu dapatkan tugas dari sekolah. Dia paling kelimpungan dengan mata pelajaran Matematika. Serunya, kami satu rumah pernah dibuat berdebat hebat gara-gara tugas beliau. Bagaimana tidak, semua kami di rumah tidak begitu mulus di pelajaran MTK. hahaha ketahuan dah. Aku yang notabene anak bahasa, ya cuma bisa berkontribusi banyak pada pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan sedikit Biologi. Edi yang jurusan Syariah tentunya fokusnya lebih banyak di Fiqh, Bahasa Arab, dan Perdata Islam. MYB yang pendidikannya senantiasa berkaitan dengan Ternak, tidak jauh beda dengan kami-kami. Wanda yang anak akuntansi tapi malas datang ke kampus tentu saja tidak bisa berbuat banyak pula. Nubi (kalau ga salah Pamannya si Kabul) hanya bisa berkontribusi banyak di bidang pendidikan islam sesuai Major-nya. Untungnya ada si Yudi yang kadang mampir bermain di rumah. Nah kalau dengan si Yudi, semua dilahap, insya Allah, lha dia rapat peringkat 1 terus dari SD sampai dia SMA sekarang. Tetapi, kehadirannya kadang-kadang di rumah tidak bisa meredam perdebatan tugasnya si Kabul. mungkin karena dia adalah Ponakan ku, juga sedikit pendiam. Cuma hal sepele, contohnya saja tadi sore, hanya masalah hukum penjumlahan plus (+) dan minus (-) kami harus membuat rumah seperti pasar malam, wakakak. . . setelah semua capek, barulah si Yudi ngeluarin jurusnya, hohoooo. . . Terlepas dari itu semua, kehadiran si Kabul membawa suasana hangat di rumah mungil kami. . .

6 comments:

Meutia at: 21 Juli 2011 pukul 23.25 mengatakan...

kabul itu siapa by??? wajah nya polos tanpa dosa gt ^___^

Anonim mengatakan...

Hmm, berarti kedatangan kabul membawa berkah dong?? salam gemes untuk si kabul ya, hehe..

habibi daeng at: 21 Juli 2011 pukul 23.48 mengatakan...

Kabul itu anggota baru di rumah kami, K3 Tia, hehe iya dia memang masih sangat polos, lha wong baru smp kelas 1. :)

Dhenok Habibie, iya sepertinya hehehe, ntar sisampaikan. orangnya udah tidur, :)

adi sudiawan at: 4 Agustus 2011 pukul 14.11 mengatakan...

senangnya jadi kabul.... hemmmm.... ^_^

habibi daeng at: 4 Agustus 2011 pukul 22.32 mengatakan...

akhir2 ini dia sering kena marah, karena kurang respek sama yang tua, tapi semoga aja dia cepat belajar di lingkungan barunya,, :)

Taufiqillah at: 18 Agustus 2011 pukul 21.35 mengatakan...

Apo dio, kabul kini cuma dua hal yang buat dio diam: Makan samo Bantal. kalau lah ketmu salah satu itu, amanlah dio tuh.