Jumat, 06 Mei 2011

Angin di perbatasan rintik hujan


Di perbatasan rintik hujan, di tiap genang
air di jalan-jalan menuju rumahmu,
tak terbilang pasir tenggelam dalam kabut.
silahkan berlayar, ada yang menunggumu
                di sana,
di sela darat dan laut, aku menghalau angin,
tak mengapa.

Tuhanku mengekalkan bayang dan angin
di atas daun tergores,
biarlah;
karena Tuhanku dan sahabatku.


        Telanaipura, Jambi
        17 November 2004

0 comments: