Selasa, 16 Agustus 2011

Menjadi Keluarga Besar Bloofers: Aku Bangga


from Bloofers

Bagaimana bisa tiba-tiba aku eksis di Bloofers? Tidak begitu jelas bagaimana awalnya, apakah ada yang meng-add atau aku masuk sendiri. Bahkan aku tidak ingat kalau aku member keberapa. Selama sebulan lamanya aku perhatikan setiap dialog dan tingkah polah yang ada di dalamnya. Awalnya aku berfikiran bahwa neh group kok begini ya. Tapi setelah sebulan melototin setiap dialog yang terjadi, aku mulai jatuh hati. Keramahan setiap anggota, seperti senyum bidadari bumi yang membuai. Kesederhanaan, canda yang mempererat persahabatan.Aku pernah berkhayal Bloofers adalah bidadari yang selalu tersenyum dalam kesederhanaannya. Matanya tajam berbinar, penuh dengan Ilmu pengetahuan, Tangannya sehalus sutra putih dan cekatan, dan selalu riang dalam geraknya.

Sangat bersyukur bisa jadi bagian keluarga besar Bloofers, setelah aku gagal di FLP (semoga bisa juga bareng ma FLP nanti). Kini membernya dah lebih seribu. Andai saja semuanya aktif seperti 160 orang itu, maka ini akan menjadi prestasi tersendiri. Aku berdoa suatu saat nanti, Bloofers akan punya jaringan yang lebih luas lagi, punya keluarga yang lebih besar lagi, punya persahabatan yang lebih manis lagi. Aamiin.

Waktu blog-walking kesana kemari di Bloofers, aku mencatat beberapa kutipan dari Bloofers:
  • Aan Sopiyan: Sky is the limit
Kita harus bisa menatap tinggi hidup kita tapi tetap harus berpijak pada bumi. Di dunia ini selalu ada sesuatu yang lebih dari kita. Lebih sulit, lebih rumit, lebih lemah atau lebih besar, lebih jauh, lebih tinggi, dan lebih.. lebih.. Ingat saja peribahasa "di atas langit masih ada langit" dan bisa jadi di bawah bumi masih ada ruang-ruang kosong. Mungkin itu kelihatan seperti nasehat lama, tapi sesungguhnya akan selalu terdengar baru jika kita sadar di mana posisi kita.
  • Arman Rahim: Jokka-jokka
Mulailah dari sekarang. Tentukan apa yang kamu mau.
Karena, jika tidak ada tujuan yang mau kau tuju. Maka seperti itulah dirimu. Jalan tanpa arah. Mengalir seperti air. Terbentur kesana kemari. Hingga akhirnya kamu terdampar, dan entah berada dimana.
  • Andy Ahmad Fairussalam: Ku ingat lalu ku tulis, ku lupa lalu ku baca
Ambil akar kemelaratan dan jiwa kesabaran, beri serbuk fikiran sehat, campur rendah hati dan kekhusyuan beribadah, tumbuk dengan lumpang taubat, basahi dengan air mata, tempatkan dalam nampan rendah diri kepada Allah, masak dengan api semangat jihad di jalan-Nya, aduk dengan sendok istighfar sehingga tampak taudik dan kehormatan diri. pindahkan ke mangkuk cinta, dinginkan dengan angin kasih sayang. saring dengan dengan rasa qona'ah, tambahkan halilat iman dan campur dengan takut khouf pada Allah.
 saat ku membaca, ku selalu berusaha tuk mengungatnya dan selalu ku tulis ulang, agar suatu saat ketika ku lupa, aku bisa membacanya kembali.
  •  Asriani Amir: I am Accilong
biarkan otak menstimuli setiap bahasan kesepakatan dengan aturan mainnya masing-masing, jangan mencampurkan nurani dan pengetahuan sebagai barometer karena hasilnya akan berbeda nantinya. Tergantung sasaran akhirnya apa, mencari kebijakan atau kebijaksanaan.
  • Aulia Rahman: Pelayaran Auraman
Kekhawatiran tersebesar yang takut untuk dihadapi adalah sifat BOSAN, LELAH, JENUH, PANIK, STRESS, MALES dalam menghadapi aktivitas.
  • Assyifa Zahra: Aku dan tulisan kehidupan
 memang harus ada cara yang baik unutk mengatakan kejujuran  dan saya rasa saya sudah menyampaikannya dengan baik karna akan lebih menyakitkan jika kamu tau dari orang lain. saya mengatakan ini sungguh tidak bermaksud menyakiti hanya ingin mengatakan sebuah kejujuran karna kesalahan yang saya buat, dan itu saya sadari.
  •  Awaluddin Jamal: Putra Sawerigading
Setelah saya pikir-pikir bukan ide untuk menulis yang sulit datang, tapi saya sendiri yang terkadang "mengacuhkan" ide itu ketika dia datang
  • Bonit Notz: Just a note
 Jangan paksakan kehendakmu, tapi yakinkan maumu...
  • CLk7:  Cahaya langit ke tujuh
seseorang bicara tentang hidup, aku disana
dia lalu bicara cinta, aku masih disana
beralih kepada hati, aku masih setia
ketika dia mulai bicara 'kita', aku pergi
  • Dewi Nurindah Sari: My sparkling word
Percayalah pada diri sendiri bahawa kita semua mempunyai kesempatan untuk sukses di kemudian hari. Kita jangan takut untuk menghadapi kesempatan itu, kita takut jika kita tidak siap jika kesempatan itu sudah di depan mata kita
  • Dwija Sapta Hadi: Sastra sekura
Banyak cerita di buku yang belum terbaca. Kata-katanya letih berjatuhan di atas lantai tak berbekas. Cerita tentang senja sudah pula ikutan jatuh. Tentang hari, tentang waktu, tentang cangkir yang dipinjam sore tak bilang-bilang, tentang lika dan tentang liku yang tak ada habisnya dunia.
  • Edi Kurniawan: Mozaik Kehidupan
Muhammad Al-Habsyi akan bercinta setelah mendapatkan yang halal untuknya. Dan setelah mengarungi samudra ilmu yang luas. Kini bukanlah waktunya untuk membuang waktu. Belajar... Belajar dn Belajar..
  • Nick Salsabiila: Tarian hujan
Kawan, saat kau merasa lelah dan bumi tempatmu berpijak terasa bergoyang...maka berhentilah. Tataplah kembali kelokan-kelokan masa lalu yang pernah kau jejaki. Perlahan namun pasti, kearifan itu akan datang menghampirimu dan membuatmu sedikit mengerti tentang perjalanan panjang yang masih harus kau lalui. Dan kemudian...berjalanlah kembali pada jalanmu yang seharusnya, namun tidak dengan wajah hampa...melainkan dengan segaris senyum keabadian.
  • Meutia Rahmah: Dream with me
Calon suami ku yang dicintai Allah……..
Ada sejuta do'a dan harapan dalam setiap untaian kata, tak selamanya yang di rasakan dengan mudah dapat di ungkapan lewat kata-kata. Kelak ketika kita telah dipersatukan disitulah engkau akan belajar memahami aku, begitu juga dengan ku akan belajar memahami mu…
  • Muhammad Ratodi: TODI [licious]
Family definetely is the most important thing in my whole life..
No matter how hard or how cruel life can be, family always become the first thing that calm me down...^_^
  • Dia Rediana Putra: Serpihan, scangkir inspirasi kehidupan
Jika saia punya saudara kembar, dia akan sangat berbeda dengan saia. Dia tidak akan sembarangan, dia akan rapi. Dia akan membariskan sepatu dalam lemarinya setiap pulang kerja, dan benda lainnya akan digantung atau dilipat dengan sangat rapi. Dia akan menyimpan buku-bukunya tersusun di meja belajar dekat tempat tidurnya. Selain itu dia akan membereskan file-file di komputernya secara khusus agar mudah dikenali. Setiap bangun tidur dia pasti merapikan tempat tidurnya, menata bantal guling dan akan selelalu melipat kain penghangat badannya. 

Sebenarnya masih banyak kutipan-kutipan dari Bloofers yang sangat cemerlang, yang di atas aku kira telah bisa mewakili dan menggambarkan wajah Bloofers yang "tidak akan bosan jiakalau dipandang lama".


12 comments:

auraman at: 16 Agustus 2011 pukul 04.25 mengatakan...

meski belum sempat posting tapi bw selalu jalan, terima kasih sobat mengambil kutipan dari blog ku hahaha :D

salam persohiblogan ^_^

Andi AF Studio at: 16 Agustus 2011 pukul 05.54 mengatakan...

I am Bloofers and I Proud :D
terima kasih sobat..

Asriani Amir at: 16 Agustus 2011 pukul 11.57 mengatakan...

pagi tadi ngecek disini, posting komen via hp ternyata dak muncul yah.
:D

hm, bloofers mmg penuh kisah. dan mantabz, ada bnyak kisah untuk sng mngingatkan disna.

well, thankz dah pasang quote-ku. masih banyak koq, ayo baca smua. wkwkwkkwkwkwkk. :D

habibi daeng at: 16 Agustus 2011 pukul 14.59 mengatakan...

mas Aul dan mas Andy,, sama mas, sebenarnya banyak sekali ekspresi yang timbul karena Bloofers, namun aku kira itu sudah cukup memadai :) salam persohiblogan juga,, Trully madly deeply proud, I am Bloofers :)

mba Achi,, makasih juga mba',, Bai De Wai, semua kutipannya udah di baca kok, dan aku putuskan untuk mengambil yang itu, hehehe

Anonim mengatakan...

saya bloofers juga bukan yaaa??

habibi daeng at: 16 Agustus 2011 pukul 15.52 mengatakan...

Dhenok,, Tentu saja iya, saudariku, hehe.

Taufik Nurrohman at: 24 Agustus 2011 pukul 08.35 mengatakan...

Anda punya masalah yang sama dengan kang Andy Fairussalam. Jawabannya sudah ada di daftar komentar tutorial tersebut.

habibi daeng at: 24 Agustus 2011 pukul 15.10 mengatakan...

makasih Kang,, aku cuba dulu dah ^_^ semoga berhasil. . .

NIT NOT at: 24 Agustus 2011 pukul 18.42 mengatakan...

selalu ada kutipan2 menarik dari para bloofers sebagai hikmah kehidupan...alhamdulillah bisa menjadi inspirasi siapa saja yang membacanya...

habibi daeng at: 25 Agustus 2011 pukul 01.42 mengatakan...

mas Nit Not,, alhamdulillah,, mas,, kita berdiri bersama-sama dalam satu jalinan persahabatan,, saling mengingatkan, meski hanya lewat tulisan pun sangatlah diharapkan. . . :)

Andro Bhaskara at: 29 Agustus 2011 pukul 02.06 mengatakan...

Spakat sob.. awalnya sy cuma ikut2 teman aja gabung.. tp malam ini sy telah merasakan keakraban para blofers... *Terharu :D

Nik Salsabiila at: 10 Oktober 2011 pukul 22.05 mengatakan...

*speechless*
aku kangen bloofers...ntah apa yg aku rindukan di ruang itu...yg pasti...aku kangen masa2 bloofers masi belia dan merangkak penuh canda...
bukan begitu...:P #maksa