Beberapa hari yang lalu saya dan
seluruh karyawan diberikan training singkat mengenai disiplin eksekusi dalam
bekerja. Pemaparan yang disampaikan oleh Kepala Cabang dengan senyum dan
guyonan yang sederhana dan cukup singkat namun, hal itu sudah dapat
menggambarkan apa yang dimaksud dengan teori 4DX (Four Discipline Executions) dan
penerapannya.
Sesi Presentasi Scoreboard |
Intinya lebih kurang, bahwa 4DX
atau kita sebut sebagai empat kiat dalam disiplin eksekusi, yaitu:
- Focus in a Wildly Important Goal. Artinya lebih kurang adalah fokus pada tujuan yang paling utama. Wildly Important Goal (WIG) adalah tujuan utama yang paling mendasar. Jika tujual ini gagal dicapai, apa pun bentuk sebuah prestasi lainnya, maka hal itu tidak berarti sama sekali. WIG punya nama lain, sodara, yaitu Lag Measure. J WIG tidak boleh terlalu banyak, karena semakin banyak Tujuan maka semakin sedikit yang bisa dicapai. Cukup ambil sedikit tujuan, dan fokus melaksanakannya.
- Act on the Lead Measures. Maksudnya adalah melakukan sebuah komitmen yang bisa membawa kita mencapai WIG atau tujuan utama kita. Lead Measures sifatnya mudah disesuaikan, berbeda dengan WIG yang susah untuk dirubah jika telah ditetapkan. Dia juga cukup susah untuk mengukurnya, kebalikan dari WIG yang sangat musah diukur. Singkat kata, Lead Measures adalah tindakan-tindakan yang membawa kita mencapai tujuan utama.
- Keep a Compelling Scoreboard. Maksudnya, kita diharuskan membuat Scoreboard (lebih kepada rencana kerja) yang memiliki nilai motivasi. Karakteristik sebuah Scoreboard adalah: memiliki nilai motivasi, sederhana, bisa di up-date kapan saja, dan bisa dilihat semua karyawan kapan saja. Hal ini harus bisa menjelaskan WIG dan Lead Measure secara simple, dan pencapaian-pencapaian setiap waktu.
- Create a Cadence of Accountability. Maksudnya, menciptakan irama akuntabilitas. Dalam periode waktu tertentu, semuanya harus menyepakati hari apa diadakan breafing kecil yang singkat yang membicarakan tentang perkembangan pencapaian tujuan.
Sebenarnya, bagian yang paling
asyik dan cukup melelahkan bagi saya adalah ketika diminta untuk membuat
Scoreboard untuk setiap bagian kerja masing-masing. Ini yang mulai buat saya
sedikit merasa bego’, karena hal ini berurusan dengan gunting-gunting kertas yang
sama sekali saya belum pernah lakukan dan kemudian ditempelkan di papan
stereofoam, dan itu pun harus mempunyai filosofi yang sesui dengan teori 4DX
yang akan diterapkan setiap hari kerja.
Sibuk Gunting-gunting |
Dengan waktu sekitaer 2 jam
akhirnya rampung juga Scoreboard untuk saya dan rekan di unit Warung Mikro. Bentuknya
mungkin lucu karena latarnya berwarna pink, hahaha. Itu karena nyonya yang
minta. Kalau saya mah ikut saya. Syukurnya saya bias menjelaskan filosofi warna
pink yang menjadi background scoreboard. Hahaha. Tidak cukup dengan pink,
ternyata Si Nyonya menambahkan love-love berwarna merah dua buah. Jadilah
Scoreboardnya feminism sekali. Padahal dalam Tim mikro hanya ada satu orang
wanita. “Tak apa-apa”, katanya, “kita tampil beda, pink”. Hmmm, jadi ingat lagu dari Jason Mraz: Geek in The Pink (hahaha, kalu kagak dibenerin, ga diubah2 tuh, hehe )Semoga Tim Mikro yang mendapatkan nilai
terbaik. Aamiin.
Tim Mikro |
Foto Bareng dengan Ka. KCP dan Operational Offiser, serta Tim Marketing |
6 comments:
seumur2 ikut training, yg paling berbekas tuw ttg KSA (knowladge, skill, actitude).
#hubungannya sma discipline executions apa yaks? hahahha
hahaha. . . secara langsung mungkin tidak berhubungan, tapi tetap saja pasti saling mendukung satu sama lainnya. . . :)
jadi ingat masa sekolah dulu..tempel sana tempel sini full colour :D
semangat ayo semangat :)
Mas Hariyanto,, iya mas, sampe sampe ada yang bilang kayak anak play group, hahaha. . . tapi betul dah,,, keep spiritttt
Assalamualaikum...Wah ternyata di BSM juga ya...Salam dari saya CS KCP Klaten :)
Wa'alaikumsalaam Mas Fitrianto, iya mas, saya juga di BSM. salam juga dari KCP Jelutung :). makasih ya dah mampir di rumahku ini hehe
Posting Komentar