added from Google |
sembilan belas kali aku mengelilingi matahari
angin laut selalu menghilang dalam hembusannya
orang pada tertawa melihatku
mengaiskan tangan dalam kertas-kertas kusam.
suatu hari nanti, pada saat rerumputan
memainkan orkestra dengan mars-mars kesuyian,
pada saat cahaya bulan bersemangat
menembus kegelapan malam, dan saat
lampu minyak rumahku berubah bohlam 50 Watt,
saat itu aku belajar pada jiwaku;
" kita minum madu sepi bersama-sama
meneguknya beberapa kali. kita berjalan
sekeliling taman, aku temukan dirimu
terselip diantara mahkota melati. aku melihat
dan menunggu kelopak mengembang.
apabila mekarnya melambai ke langit,
cahaya hakekat melebar bersama jiwa-jiwa
yang merunduk bersama embun malam.
kita mendengarkan arus kebahagiaan
yangb sedang surut dalam danau berair pelangi
aku tidak menyentuh tangkai bunga
aku biarkan jiwa-jiwa tersiram cahaya
ia akan segera bersinar jikalau ia mampu
selalu merunduk sampai suara panggilan
nan lembut dari langit membangunkannya "
Jambi, Rumah Kemuliaan
15 Mei 2007
0 comments:
Posting Komentar