Minggu, 24 April 2011

Which one is the first, English or Buginese?



Oleh: Habibi Daeng



Dua hari yang lalu waktu membolak-balik lembaran Oxford English Dictionary (OED), mata saya berhenti di kata CHIPPED.

Saya telusuri beberapa artinya:

- sumbing
- sompek
- bocel
- teriris
- etc.

tiba-tiba saya teringat dengan bahasa ibuku, bahasa bugis (Bugise). dalam bahasa bugis, suatu benda apabila ada bagiannya yang SUMBING atau SOMPEK, maka orang bugis baik yang WAJO' maupun BONE (mudah-mudahan benar, karena saya adalah orang Wajo', tidak menguasai 100% bahasa Bugis Bone), sama-sama menyebutnya dengan sebutan CIPPE' (dibaca sesuai tulisan). meskipun pronunciation-nya tidak 100% sama dengan kata CHIPPED dalam bahasa inggris, namun dilihat dari segi kata, pengucapan, arti, saya merasa ada kedekatan. jadi, terlintas dalam benakku, yang mana yang duluan, bahasa Ogie' (bugise) atau English.

jadi bila kalimatnya adalah: "cangkir ini telah sompek/bocel", maka dalam bahasa bugis biasa diartikan menjadi "cippe' ni ye kaca e". selanjutnya, mari kita lihat kalimatnya dalam English; "this cup has been chipped". suatu hal yang menarik, bukan?

melihat sejarah Indonesia, seingat saya, kita tidak pernah dijajah oleh orang Inggris, yang pernah adalah Portugis, Belanda, dan Nippon (Jepang). jadi tidak mungkin bahasa ini bisa "nyelip" dalam bahasa daerah. atau mungkin karena nenek moyang kami (orang bugis) adalah Pelaut, maka dia dapatkan kata itu di suatu daerah tempat mereka singgah?

kata lain yang memiliki kemiripan arti dalam kedua bahasa tersebut adalah SANDAL. dalam bahasa Ogie' (Bugise) SANDAL diartikan sebagai SANDALA' (baca sesuai tulisan) yaitu suatu benda yang bagian atasnya terbuka (hanya ada bagian kecil yang mengikat badan punggung kaki) yang digunakan sebagai alas kaki. dalam English benda semacam ini juga disebut SANDALS. SubhanaLLAH. . .

tidak tertutup kemungkinan untuk kata-kata yang lain juga mempunyai kasus yang sama. sebenarnya, telah ada orang yang meneliti tentang bahasa bugis, yaitu CHRISTIAN PELRAS. bukunya yang berjudul MANUSIA BUGIS, dengan ketebalan lebih kurang 449 lembar itu, adalah hasil penelitiannya selama 40 tahun di sulawesi. namun buku tersebut hanya membahas bahasa-bahasa yang ada di Sulawesi yang tergolong kedalam bahasa Bugis dan adat istiadatnya, tidak seperti pembahasan kita yang sekarang. sayangnya, saya tidak begitu mendalami ilmu Filologi, kajian linguistik, atau semacamnya. . . mungkin suatu saat ada yang mengadakan penelitian tentang keterkaitan bahasa lokal di indonesia dengan bahasa Asing, khususnya bahasa Inggris.

mungkin, apabila ingin melakukan riset tentang hal ini, maka salah satu rujukan wajib bagi penelitinya adalah karya sastra terbesar (bukan yang terhebat) di dunia adalah LA GALIGO (SURE' LA GALIGO), yaitu sebuah epik mitos penciptaan dari peradaban Bugis di Sulawesi Selatan yang ditulis diantara abad ke-13 dan ke-15 dalam bentuk puisi bahasa Bugis kuno, ditulis dalam huruf Lontara kuno Bugis.

hal ini hanyalah unek-unek yang terlintas dalam fikiranku, benar atau salahnya, untuk sementara ini saya hanya bisa bilang WALLAHU A'LAM BISSAWAAB. . . ^_^

0 comments: