Hari ini kau datang.
Tunggu dulu. Duduk sajalah
dulu, duduk sajalah.
Di beranda depan. Di situ
dapat kau hitung
Gerak dengan jemarimu.
Oh, ada yang lupa ku
beritahu;
Jalan di depan rumah
runcing berbatu.
Duduk sajalah di situ,
duduk sajalah.
Aku sedang melukis wajahmu
Dengan kalimat yang belum
ku tahu,
Bahkan kau pun sama,
Barangkali ia memang tidak
mau
Dikenal sekedar sebagai
tamu.
Tapi mengapa yang terlukis
justru rindu?
Bukan wajahmu.
Rumah Kemuliaan, Jambi, 16
November 2008
2 comments:
penggambaran dalam puisinya bagus ya :)
thanks mba komentarnya. yaa baru belajar kok :D
Posting Komentar