Ternyata waktu benar-benar tidak ingin kembali lagi. Beberapa kali aku ajak dia untuk sekedar melihat-lihat apa yang telah terlewatkan, dia pun tidak mau. Aku marah. Tapi sayang. Sekarang kami marahan, tapi dia tetap setia mengiringi perjalananku tanpa menoleh-noleh lagi ke arah belakang. Tidak perduli lagi apakah pakaiannya sudah lusuh atau belum. Dia terus berjalan. Dia tidak mahu tahu, apakah aku sudah tertatih tatih atau tidak.
Beberapa hari yang lalu aku mendapatkan jejak langkah sang waktu bersama diriku jauuuuh beberapa tahun yang silam. Aku tersenyum simpul. Ternyata aku cukup menggemaskan ya sewaktu usia anak-anak . . . Dalam hati aku membatin, ternyata kami sangat akrab dari dahulu, sejak pertama kali udara ku hirup, dia sudah mengiringi ku. Maafkan aku sobat, kita akan seperti dahulu lagi kan?
![]() |
Bersama Sepupu dan Nenek |
![]() |
Sappusiseng dari Nenek (Sepupu Sekali) |
6 Komentar