dari tetes embun yang menjadi mutiara malam
dari pelangi yang menjuntaikan kakinya ke bumi
dari harum bunga yang mekar setiap hari
dari cahaya berlapis cahaya yang menjadi pelita hati
dari semua ku kumpulkan biji bahasa
ku tanam di ladang hati dan lidah ku
agar dapat terdengar suara dan kata
yang kemudian ku kirim kepada-Mu
kiranya telah terdengar bahasa mengalir
takut tidak sesuai dengan yang terdengar
kiranya telah terjadi sesuatu
bahwa aku cinta pada-Mu
Jambi, Rumah kemuliaan
18 November 2006
10 Komentar
sebuah puisi yng indah,
aku juga lagi belajar bikin puisi. tapi hasilnya jadi rada2 aneh. hahaha
tema tentang Tuhan memang ga ada abisnya.. :)
ditunggu kunjungan [baca: koment :p] baliknya ke blogku ya...
:))
@teteh susie,, lapor,,,, kunjungan nya udah, komentar juga sudah,, laporan selesai,, hahaha
@Accilong,, tekuyung,, tararengkyu,, danke, xie-xie, thanks emm apa lagi yaa?? pokoke makasih dah,, ^_^
@Kando edi,, ah belon kok,, biasa aja. . .
katanya cinta yang utuh dan paling sempurna hanya ditujukan ke pada sang khalik.