Dalam gelap bayangan itu
terlahir,
sudut keheningan kata yang bisu.
terang dan gelap selalu bertamu
silih berganti menepuk bahu,
tak jelas mana yang bisa diterjemahkan
ke dalam bahasa diam bila udara
hanya berbisik perlahan. Sedang aku
berdiri di tepian malam dan siang
tiada henti diburu waktu,
tiada henti diburu waktu.
Jambi, Rumah kemuliaan
November 16, 2008
01.25 am
sudut keheningan kata yang bisu.
terang dan gelap selalu bertamu
silih berganti menepuk bahu,
tak jelas mana yang bisa diterjemahkan
ke dalam bahasa diam bila udara
hanya berbisik perlahan. Sedang aku
berdiri di tepian malam dan siang
tiada henti diburu waktu,
tiada henti diburu waktu.
Jambi, Rumah kemuliaan
November 16, 2008
01.25 am
8 comments:
Tidak begitu mengerti puisi, tapi jadi penikmatnya sesekali ternyata asik juga. bagai tersesat dalam kata-kata :D
Penggambaran dalam kata-kata memabantu imajinasi kita menembus ruang dan waktu yang tidak bisa ditembus dalam kondisi biasa, meskipun hal itu belum bisa 100%.
nice :) sepertinya artinya tergantung siapa yang membaca. meski yang menulis juga pasti punya arti tersendiri, kan.. hehehe :)
terima kasih nih mba ini udah mau ngasih komentar.
kebanyakan sih seperti itu mba, ada puisi yang dibuat untuk diterjemahkna secara bebas oleh pembacanya, ada juga yang sengaja dibuat agar pembaca hanya tertuju pada satu tujuan saja :)
Boleh nih belajar menulis dengan mba indi, apalagi dah punya beberapa buku yang diterbitkan. Antologi saya aja sampai sekarang belum jadi buku, hahaha
Maka bersegeralah mengerjakan yang baik sebelum waktunya habis. Nice Poem.
iya, bener tuh. selagi ada waktu, kita harus melakukan hal-hal yang terbaik :D.
Nice. Meski sempat garuk-garuk kepala tadinya.
Thanks ya Kurnia
Posting Komentar