Sengaja ku letak bunga rosin hanya di sudut mata
karena ku mengerti warna itu tak kan bertemu
meski bulat purnama malam ini sama bisa terlihat
dari tempat tak berbilang jengkal.
Lukisan-lukisan itu, aku tahu, sudah tanpa kata;
yang ramah memanggil smua mata datang bertandang.
lembayung senja dan pelangi penuh
pun
tidak bisa merayu angin agar berhenti
meniupkan cahaya purnama di atas gelombang pasang
di pesisir pantai Berhala
Jambi, Rumah Kemuliaan
15 Juni 2011
3 comments:
nice poem...saia suka...
meski saya tak terlalu mengerti maksudnya tapi saya suka pemilihan katanya..
maen ke blog saia mas..ada postingan baru ttg liburan..hehe
kalau dibaca berulang kali, insya Allah nanti akan mulai nampak maksud dalam puisi ini ukhty. . . wookeh,, segera meluncur kesana. . .
RAY itu siapa? pelukis ya?
Posting Komentar